Bengkayang, AI.TV [5/11/2025]
Warga curiga, aktivitas bengkel tak lazim — aroma bisnis terselubung tercium di Jalan Sanggau Ledo.
Suasana di salah satu bengkel kendaraan bermotor di Jalan Sanggau Ledo, Bengkayang, mendadak menjadi bahan pembicaraan hangat warga. Bengkel yang beroperasi tak jauh dari Rumah Dinas Bupati Bengkayang itu diduga kuat bukan sekadar tempat perbaikan motor, melainkan kedok untuk praktik jual-beli emas secara ilegal.
Sejumlah warga mengaku mencurigai aktivitas di lokasi tersebut lantaran kerap melihat keluar-masuknya orang yang bukan pelanggan servis kendaraan. Beberapa bahkan mendengar kabar adanya transaksi emas di dalam bengkel itu.
Saat dikonfirmasi, pemilik bengkel justru menyebut adanya keterlibatan oknum media.
“Kami juga sudah setor sama oknum wartawan Bengkayang inisial (JM) dan (KD),” ujarnya singkat, Rabu (5/11/2025).
Pernyataan itu memicu sorotan baru. Alih-alih meredam kecurigaan, justru membuka dugaan lain terkait adanya jaringan yang ikut terlibat dalam menutupi aktivitas tersebut.
“Kalau dilihat, orang-orang yang datang ke situ tidak semuanya bawa motor. Kadang malam-malam juga ada transaksi,” kata salah satu warga sekitar yang meminta namanya dirahasiakan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Minerba, setiap kegiatan pengolahan atau perdagangan hasil tambang seperti emas wajib memiliki izin resmi. Tanpa izin, kegiatan itu bisa dikategorikan sebagai tindak pidana, dan pelakunya terancam hukuman hingga 4 tahun penjara sesuai Pasal 480 KUHP tentang penadahan.
LSM Citra Hanura turut mendesak aparat untuk segera melakukan pemeriksaan.
“Kalau benar ada aktivitas penampungan emas di balik kedok bengkel, ini sudah masuk ranah pidana ekonomi. Harus diusut tuntas,” tegas Ketua LSM Citra Hanura.
Warga berharap langkah cepat dari Aparat Penegak Hukum (APH) dapat mengungkap kebenaran dugaan tersebut dan segera mengambil tindakan tegas sesuai hukum yang berlaku kepada pelaku.
Tim Investigasi --AI.TV
