Kalimantan Barat– Balai Wilayah Sungai Kalimantan 1 (BWSK), instansi KepmenPu yang biasanya identik dengan pengelolaan sungai besar dan bendungan, kini turut menangani normalisasi parit dan selokan. Perubahan fokus ini memicu beragam reaksi, terutama di media sosial, dengan sebagian netizen yang berseloroh tentang perubahan “level” pekerjaan.
Sejumlah proyek normalisasi parit dan selokan di Parit Tengkorak Desa PariBaru Kabupaten KubuRaya kini tengah dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan 1 Langkah ini diklaim bertujuan untuk meningkatkan sistem drainase dan mencegah banjir di daerah.
Namun, di media sosial, beredar berbagai meme dan komentar lucu yang mempertanyakan pergeseran fokus tersebut. Beberapa netizen berkomentar, "Dari sungai ke selokan, levelnya turun ya pak?" atau "Sekarang Balai Sungai juga ngurusin got? Kira-kira nanti ngurusin selokan di rumah warga juga nggak ya?"
Walaupun sebagian besar komentar bernuansa humor, perubahan fokus ini juga memunculkan pertanyaan mengenai efisiensi dan efektivitas pengelolaan sumber daya. Apakah penambahan tanggung jawab ini akan mengoptimalkan kinerja Balai Wilayah Sungai, atau justru malah mengurangi konsentrasi pada tugas utamanya? Pertanyaan ini masih perlu dikaji lebih lanjut.
Untuk saat ini, fokus publik lebih tertuju pada bagaimana efektifitas program normalisasi parit dan selokan yang kini dikerjakan oleh Balai Wilayah Sungai tersebut.
