Pontianak – Musibah berat menimpa Oryza, warga Gang Sederhana, RT 03/RW 10 no.30, Kelurahan Sungai Jawi, Kecamatan Pontianak Barat, yang kini tengah berjuang melawan rasa sakit dan kesulitan ekonomi setelah menjadi korban kecelakaan tabrak lari.
Peristiwa nahas itu menyebabkan tulang kaki kanan Oryza patah parah, memaksanya menjalani operasi pemasangan pen agar tulangnya dapat tersambung kembali. Operasi tersebut berhasil dilakukan, namun proses pemulihan yang panjang masih harus dijalani dengan penuh kesabaran dan biaya besar.
Saat ditemui oleh tim Akpersi Kalimantan barat di kediamannya, Oryza tampak berjuang menahan nyeri di kakinya yang masih terbalut perban. Ia menceritakan bahwa setelah operasi, kondisi lukanya belum pulih sempurna — bahkan bagian pen tampak menonjol keluar dari kulit, menandakan perlunya perawatan intensif dan lanjutan medis.
Namun di tengah keterbatasan ekonomi, biaya pengobatan yang mencapai jutaan rupiah menjadi beban berat bagi dirinya dan keluarga. Oryza, yang sebelumnya menjadi tulang punggung keluarga, kini tidak bisa lagi bekerja untuk menafkahi istri dan anak-anaknya karena kondisi fisiknya yang belum pulih.
“Setelah operasi pemasangan pen, kaki saya masih luka dan pen-nya terlihat di luar. Saya sangat berharap ada bantuan dari para donatur dan orang-orang baik agar saya bisa melanjutkan pengobatan dan penyembuhan kaki saya,” tutur Oryza dengan suara lirih.
“Saya hanya ingin bisa berjalan lagi, bekerja lagi, dan menafkahi anak serta istri saya,” tambahnya haru.
Kisah Oryza menjadi pengingat bahwa di tengah hiruk-pikuk kehidupan, masih banyak saudara kita yang membutuhkan uluran tangan untuk sekadar bisa melangkah kembali. Semoga kepedulian masyarakat dapat meringankan beban Oryza dan keluarganya, agar ia segera pulih dan dapat kembali menjalani kehidupan seperti sediakala.
Bagi masyarakat yang ingin membantu, donasi dapat disalurkan langsung kepada Oryza di kediamannya di Gang Sederhana, RT 03/RW 10 no 30, Kelurahan Sungai Jawi, Kecamatan Pontianak Barat
